Sampang - Eksploitasi tambang galian C untuk industri batu kerikil dan pasir batu di Desa Morbatoh, kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang dikeluhkan warga karena tak memperhatikan aspek lingkungan.
Kala pengangkutan, bahan tambang dalam truk tak ditutup terpal hingga debu beterbangan. Jalan juga banyak rusak karena terlalu sering dilintasi dump truk ukuran besar. Setidaknya, dalam sehari ada ratusan truk melintas di pemukiman warga.
“Kami bersama warga terdampak berencana akan menuntut perbaikan atas penurunan kualitas lingkungan hidup mereka. Kami akan meminta rekomendasi dari DPRD, maupun dari Dinas Lingkungan Hidup propinsi Jawa Timur , ” kata evand warga sekitar yang juga Ketua Aliansi jurnalis Independen Sampang, Rabu. (12/10/22 )
Menurut Evand, dalam mobilitas pengangkutan galian, perusahaan harus menutup bak truk pengangkut material dengan terpal agar debu tak beterbangan. Pengangkutan juga harus disesuaikan tonase jalan yang dilewati.
Baca juga:
Warga Ubah Gang Sempit Jadi Kebun Sayur
|
"Kami keberatan karena kendaraan pengangkut pasir batu dari galian C keluar masuk desa sangat meresahkan, dampak kerusakan lingkungan pun sudah jelas, jalan rusak, debu masuk dalam rumah warga dan banyak lagi, ” kata Evand.
Baca juga:
Maggot Tekan Biaya Pakan
|
Selain itu ditambahkan Evand, warga kesal karena kendaraan-kendaraan besar pengangkut material pasir batu kerap kali ugal-ugalan saat melintas di jalan padat penduduk.
Padahal sebenarnya, jika prusahaan tersebut membuatkan akses jalan sendiri menuju galian C sudah dipastikan sangat bisa, karena lamanya Galian C tersebut beroperasi di wilayah tersebut.
"Tolong keinginan kami mewakili warga terdampak dijadikan prioritas untuk segera di tangani, oleh pemerintah setempat dalam hal ini kecamatan Banyuates dan pemerintah Kabupaten Sampang." tutup (Huz/Full).